JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dengan tegas membantah potensi terjadinya penggelembungan ( bubble ) harga properti, sebagaimana yang diperingatkan oleh Bank Dunia . Alasannya, harga properti di Indonesia meskipun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetap masih dapat dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, kinerja lembaga keuangan yang menyokong sektor ini pun masih tetap positif. Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah mengatakan, bubble harga properti terjadi jika harga aset mengalami koreksi, nilai agunan kredit dari rumah tangga menurun. Kemudian, efeknya memperburuk kinerja keuangan bank/lembaga keuangan. "Jadi, tidak bubble . Yang diperingatkan Bank Dunia kemarin, karena mereka melihat adanya kenaikan harga properti secara menyeluruh di sepanjang 2012," kata Difi kepada wartawan, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (25/4/2013). Selain itu, tambah dia, pertumbuhan pasar properti dalam negeri juga terus didorong oleh pertumbuhan ekonomi nas...
LEO - Indosat : 0816 288 000 - Telkomsel : 0811 999 398 ( whatsapp aktif )